Gelery Photo

Minggu, 29 November 2009

Foto Kegiatan MTs. Darul Hikmah Cimone


JADWAL KEGIATAN EKSTRAKURIKULER MTs. DARUL HIKMAH CIMONE KARAWACI KOTA TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

1. PASKIBRA


Hari : Rabu & Sabtu

Kelas : VII – VIII

Tempat : Ruang Kelas dan Halaman Sekolah

Waktu : 13. 00 s.d 16. 00

Hari : Kamis

Kelas : IX

Tempat : Ruang Kelas

Waktu : 13. 00 s.d 16. 00



2.MARAWIS


Hari : Senin, Selasa, Kamis

Kelas : VII – VIII

Tempat : Majlis Darul Hikmah

Waktu : 13. 00 s.d 16. 00




3. PRAMUKA


Hari : Jum’at

Kelas : VII – VIII

Tempat : Ruang Kelas dan Halaman Sekolah

Waktu : 13. 00 s.d 16. 00

Sekilas Tentang Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS ) MTs. DARUL HIKMAH Tahun 2009 / 2010 Cimone Karawaci Kota Tangerang


Pendahuluan

Topik tentang kepemimpinan adalah sebuah topik yang selalu aktual dalam sejarah hidup manusia. Dengan semakin banyaknya jumlah manusia di dunia dengan sumber alam yang semakin terbatas, berbagai macam persoalan dalam hidup manusia bermunculan bagaikan cendawan di musim hujan. Keadaan ini menuntut adanya pemimpin-pemimpin yang mampu memimpin dunia menuju keadaan yang lebih baik.

Saat ini ada lebih banyak gereja dan organisasi misi daripada masa sebelumnya. Keadaan ini menunjukkan adanya kebutuhan yang semakin besar akan pemimpin. Ironisnya, dalam sebuah konvensi Asosiasi Injili Nasional di Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu, George Brushaber, seorang rektor perguruan tinggi berbicara tentang “sebuah generasi yang hilang”, yaitu para pemimpin muda yang siap mengambil posisi dari kelompok perintis injili senior pasca Perang Dunia II.

Kepemimpinan Secara Umum

Pemimpin, Dilahirkan atau Dibentuk?

Ada pendapat umum dalam masyarakat bahwa seorang pemimpin itu dilahirkan (secara alamiah). Pendapat ini didukung oleh Oswald Sanders yang dinyatakan dalam buku yang ditulis pada tahun 1974, Kepemimpinan Rohani. Sanders mengatakan bahwa sifat-sifat alamiah berasal dari Allah dan akan mencapai efektifitas tertinggi jika digunakan untuk melayani-Nya. (3)

Sementara itu 21 tahun kemudian, John Maxwell menyatakan bahwa memang ada orang-orang tertentu yang dilahirkan dengan kualitas pemimpin, tetapi di luar itu kepemimpinan dapat diajarkan (yang berarti dapat dipelajari). Paling tidak ada tiga hal yang penting dalam pengembangan kepemimpinan bagi orang yang tidak dilahirkan dengan kualitas kepemimpinan:

  1. Telah melihat model kepemimpinan sepanjang hidupnya.
  2. Telah mempelajari tambahan ilmu kepemimpinan melalui latihan.
  3. Mempunyai disiplin pribadi untuk menjadi pemimpin besar. (4)

Pada umumnya orang yang dilahirkan dengan kualitas pemimpin tidaklah banyak jumlahnya dan lebih banyak orang yang menjadi pemimpin melalui poses pembelajaran secara terus menerus. Dalam dunia sekitar, kita mendapati bahwa pemimpin besar tidak dilahirkan melainkan dibentuk. Tanpa proses pembelajaran, seorang yang mempunyai kualitas kepemimpinan tidak dapat mencapai hasil yang optimal. Sebaliknya seorang dengan bakat yang biasa-biasa saja tapi menempa dirinya dengan keras dapat menjadi seorang pemimpin yang sukses. Hal ini dapat dengan mudah dilihat dalam segala bidang seperti olah raga atau negara.

Sebuah contoh yang sangat baik adalah kisah hidup berikut:

  • Pada tahun 1932 ia kalah dalam pemilihan kepala daerah.
  • Tahun 1849 gagal menjadi komisioner dari General Land Office.
  • Tahun 1855 dan 1858 kalah dalam pemilihan senat.
  • Tahun 1856 kalah dalam nominasi wakil presiden. (5)

Natur Kepemimpinan

Baik Sanders maupun Maxwell sepakat bahwa inti dari semua definisi kepemimpinan hanya satu kata yaitu pengaruh. Kepemimpinan bukan kemampuan untuk mendapatkan pengikut, bukan untuk mencapai kedudukan, jabatan atau pangkat dan setelah berhasil mendapatkannya kemudian berpikir bahwa mereka sudah menjadi pemimpin.

Para ahli sosiologi mengatakan bahwa setiap manusia (bahkan yang paling tertutup) mempengaruhi paling sedikit 10.000 manusia lainnya selama hidupnya. Oleh karenanya yang menjadi persoalan bukan apakah kita mampu mempengaruhi orang lain, melainkan pengaruh macam apa yang kta berikan kepada orang lain. Dengan mengutip ucapan Robert Dilenschneider, Maxwell melontarkan gagasan tentang “segitiga kekuasaan” untuk membantu para pemimpin maju. (6) Yang dimaksud dengan segitiga kekuasaan adalah komunikasi, pengakuan, dan pengaruh. Ketika kita mulai berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, hal ini menuntun kepada pengakuan mereka akan kompetensi kita. Pada akhirnya pengakuan itu akan sampai pada pengaruh (pengaruh kita terhadap orang lain).

Meningkatkan Pengaruh Seorang Pemimpin

Setiap orang dapat meningkatkan pengaruh dan potensi kepemimpinannya. Salah satu alat yang berguna adalah dengan memahami tingkat kepemimpinan kita yang sekarang sehingga dapat meningkatkannya ke level berikutnya. Maxwell memberikan lima tingkatan kepemimpinan sebagai berikut:

  1. Kepemimpinan yang didapat dari kedudukan (hak).

Seorang yang memimpin berdasarkan kedudukannya adalah tingkat yang paling dasar dalam kepemimpinan. Satu-satunya pengaruh yang dipunyai adalah jabatannya sehingga orang lain hanya mengikuti pemimpinnya karena harus dan berdasar wewenang yang dinyatakan. Level ini adalah pintu menuju kepemimpinan.

  1. Kepemimpinan yang didapat dari izin (hubungan).

Di level kedua ini orang mengikuti pemimpin berdasarkan keinginannya sendiri. Orang mengikuti pemimpin melampaui wewenang yang dinyatakan. Level ini adalah fondasi kepemimpinan.

  1. Kepemimpinan yang didapat dari produksi (hasil).

Pada level ini pemimpin mendapatkan momentum karena para pengikut menyukai pemimpin dan apa yang dilakukan pemimpin. Perbedaan dengan tingkat sebelumnya adalah pada tingkat “hubungan”, orang mengikuti pemimpin tanpa ada tujuan yang jelas (berdasar pada karisma). Pada level “hasil” semua orang mengikuti pemimpin berdasar rasa suka dan adanya tujuan yang jelas.

  1. Kepemimpinan yang didapat dari pengembangan manusia (reproduksi).

Pada level ini seorang pemimpin dikatakan hebat bukan karena

Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam Diri Ada, 5

kekuasaannya, tetapi karena kemampuannya membuat pengikutnya tumbuh secara pribadi melalui bimbingan pemimpinnya. Dapat dikatakan pemimpin telah berhasil mendapatkan hati, cinta, dan loyalitas para pengikutnya.

  1. Kepemimpinan yang didapat dari kemampuan menguasai pribadi (rasa hormat).

Level ini sangat sulit untuk dicapai. Hanya pemimpin yang sudah teruji kebenarannya melalui proses yang sulit yang mampu mencapai tingkat ini. Orang mengikuti sang pemimpin karena “siapa diri si pemimpin dan apa yang diwakilinya.” (7)

Dari apa yang dipaparkan di atas, jelas perjalanan menjadi seorang pemimpin adalah sebuah jalan yang sulit, panjang, curam, dan penuh cobaan. Satu hal yang penting untuk dipikirkan adalah apa tuntutan Tuhan bagi orang percaya berkaitan dengan kepemimpinan?. Yesus adalah pemimpin, tetapi Hitler, Mussolini, Stalin dll juga seorang pemimpin. Tentunya Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya menjadi pemimpin seperti Hitler. Jadi tantangan bagi orang kristen tidak sekedar menjadi pemimpin yang baik melainkan menjadi pemimpin rohani seperti Kristus sendiri. Menjadi pemimpin rohani lebih dari sekedar menjadi seorang pemimpin karena selain sifat alamiah (bakat) dan proses pembelajaran, masih ada satu kualifikasi lainnya. Sanders mengatakan: Seorang pemimpin rohani mempengaruhi orang lain bukan dengan kekuatan pribadinya saja, melainkan dengan kepribadian yang diterangi, ditembusi dan dikuatkan oleh Roh Kudus. Kepemimpinan rohani adalah masalah kuasa rohani yang lebih tinggi nilainya dan yang tidak dapat ditimbulkan dari diri sendiri (8).

Arti Penting Organisasi

Pengertian Arti Penting Organisasi

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dll.

Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama (13). Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan (14). Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk ‘by design’ untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan di mana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan.

Sebuah studi tentang organisasi (termasuk oganisasi misi) terdiri dari individu, kelompok individu, struktur dan proses organisasi. Gibson, Ivancevich,dan Donnelly menggambarkan model organisasi sbb:

Perilaku di dalam organisasi: Individu

Perilaku dan perbedaan individu

Teori motivasi dan aplikasinya

Imbalan, hukuman, dan disiplin

Stress dan individu

Perilaku dalam organisasi: kelompok dan pengaruh antar pribadi

Perilaku kelompok

Perilaku antar-kelompok dan penanganan konflik

Kekuasaan dan politik

Kepemimpinan

Struktur organisasi

Desain organisasi

Desain pekerjaan

Proses organisasi

Komunikasi

Pengambilan keputusan

Evaluasi prestasi kerja

Sosialisasi/karier

(15)

Semua komponen dari model organisasi di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel dapat mempengaruhi perilaku organisasi dan perilaku individu. Setiap perubahan pimpinan, perubahan struktur dan proses organisasi dll pasti mempunyai pengaruh dalam perilaku organisasi. Sebuah organisasi yang baik mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan misi ini berfungsi sebagai dasar acuan organisasi untuk mencapai tujuan. Model organisasi di atas dibangun dengan dasar visi dan misi organisasi.

Ada perbedaan tujuan akhir antara organisasi dunia dan organisasi misi. Organisasi dunia di desain untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan oleh pemilik organisasi tersebut. Organisasi misi ada untuk melaksanakan Amanat Agung Kristus.

Visi dan Misi Organisasi Misi

Sebuah organisasi misi yang baik tentu dibangun dengan dasar-dasar kebenaran Alkitab. Kebenaran Alkitab adalah dasar penyusunan visi dan misi organisasi misi. Visi dan misi berfungsi sebagai acuan penyusunan model organisasi. Sebuah organisasi misi dapat mengalami perubahan dalam model organisasinya sesuai dengan konteks dan zaman tetapi visi dan misinya tidak boleh pernah berubah.

Perubahan dalam model organisasi dan manajemen organisasi misi adalah sebuah kebutuhan dalam zaman yang terus berubah ini. Hari ini organisasi misi terus bertumbuh dalam jumlah. Ironisnya persentase orang percaya di dunia tidak bertambah bahkan cenderung berkurang. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut: (16)

Tahun

Penduduk

Dunia

Orang

Kristen

Non-

Kristen

Persentase penduduk

Kristen terhadap pendu-

duk dunia

30

170 juta

?

170 juta

-

1900

1.620 juta

588 juta

1.602 juta

36,70

1960

3.010 juta

1.008 juta

2.002 juta

33,49

1981

4.585 juta

1.473 juta

3.019 juta

32,13

2000

6.240 juta

1.900 juta

4.340 juta

30,49

Data di atas sudah seharusnya membunyikan alarm di kepala kita. Hal ini menuntut adanya evaluasi menyeluruh dari setiap gereja dan organisasi

misi akan efektifitas kegiatan program penginjilan di tempat masing-masing. Hal ini tentunya tidak mudah tapi perlu dan harus dilakukan. Saat ini memang benar ladang sudah menguning dan siap dituai tapi siapakah yang mau diutus untuk menuai? Mengapa ladang Tuhan sampai “kekurangan” pekerja-pekerja?. Tentunya hal ini rumit dan sangat kompleks untuk dibahas. Penulis mencoba membahas hanya dari satu segi saja dengan mengkaitkan peran kepemimpinan dalam organisasi misi sebagai penutup.

Materi-materi LDKS MTs. Darul Hikmah yaitu :

  1. Kepemimpinan
  2. Problem Solving
  3. Dinamika Kelompok
  4. Administrasi dalam Organisasi
  5. Manajemen Organisasi

Semua materi tersebut Inysa Allah akan diselenggarakan Pada Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) MTs. Darul Hikmah Cimone

Di Gunung Salak Cigamea Bogor Jawa Barat...

Senin, 23 November 2009

Pemilihan Ketua OSIS MTs. Darul Hikmah

Hari Sabtu tepatnya tanggal 21 November 2009, siswa MTs. Darul Hikmah Cimone mengadakan pemilihan Ketua OSIS yang baru. Pemilihan tersebut berlangsung sangat meriah dimana seluruh komponen sekolah mulai dari Kepala Sekolah, Guru, staff dan siswa diberikan kesempatan yang sama untuk menggunakan hak suara dalam pesta demokrasi tersebut. Pada hari pelaksanaan pemungutan suara, sudah bersanding dua pasang kandidat ketua dan wakil ketua yang sebelumnya sudah melalui tahap seleksi yang ketat. Mereka adalah Siti jalaliyah dan Prastio sebagai pasangan kandidat no 1, Niko dan Abdul Kahfi, ZH sebagai pasangan kandidat no 2. Kedua pasangan tersebut menyampaikan visi, misi, program kerja selama satu tahun ke depan dan melakukan kampanye dengan cara mereka masing-masing. Setelah berhasil melalui tahap demi tahap termasuk sesi tanya jawab yang menegangkan, akhirnya terpilihlah pasangan kandidat no 2 yaitu Niko dan Abdul Kahfi, ZH sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Kemudian kepada kandidat terpilih diberikan waktu selama satu minggu untuk membentuk kepengurusan OSIS MTs. Darul Hikmah Periode 2009/2010 yang kemudian akan di bekali dengan ilmu kepemimpinan dalam kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) sebelum akhirnya di lantik secara resmi.